Tiap kali ku melihatmu sesak napas dan kehilangan arah
Tolong tolong tolong bantulah aku berdiri tegak dengan dua kakiku
Hey Little baby, kau membuat napas ini
lepas dan tak terkendali, tak bernyali
Tolong kembali, kembalikan napas ini
berilah sedikit lagi, harga diri
Pernah kumencoba cool di depanmu keringat dingin membasahi wajahkuLalu kau bertanya, apa yang terjadi? aku bilang, aku lupa bawa nyali
Hey Little baby, kau membuat napas inilepas dan tak terkendali, tak bernyali
Tolong kembali, kembalikan napas ini berilah sedikit lagi, harga diri
Ini semua, betapa besar cintaku padamu
Takbisa lagi aku menjelaskan
Yang aku tahu, yang aku tahu
Aku tergila-gila kepadamu
Selalu begini, selalu begini
Tiap aku mencoba cool dihadapanmu
Jantung terasa lepasnapas tak terkendali nervous mendera sekujur tubuhku
Pasti begini, pasti begini
Tiap aku mencoba cool di hadapanmu kata yang kusiapkan lenyap begitu saja di depanmu aku seperti tak berarti
Aku selalu lupa bawa nyali
Hey Little baby, kau membuat napas ini lepas dan tak terkendali, tak bernyali
Tolong kembali, kembalikan napas ini berilah sedikit lagi, harga diri [Share lyrics on Facebook]
http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=_6e7OTAquhk
punk_vava
q djintai u tag bearti bahwa q haruz miliki u slama na.... may be... yes no tapi mang da bener na jugag q mendjintai seseorang, dah agag lama malah, tapi mpe skarang q belun bisa milikin djinta dr dy... mzk sbnr na q teu, dy jugag djintai aq... 4 him, q mu kamuh teu.... kalu aq kan slalu saiank ma kamuh
Selasa, 29 Januari 2013
Untuk Negeri yang Aku Diami
Mendeka denganmu – Sebilah Bambu
Oleh: May Valentine
terekam dalam sedikit ingatanku
berapa kali kauangkat hanya sebilah bambu
bahkan aku tak tahu,
berapa banyak nyawa kautikam dalam hunusan kejam tangan runcingmu itu
dentuman-dentuman keras bertaburan bak kilatan pelangi mesiu yang kadang membuat kami tuli
menamatkan wajah pendosa yang lewat dari sisi kanan-kiri
naif
kau teriak, "bunuh tanpa ampun lagi!"
tangan-tangan sucimu tak kalah keji membabi
menghakimi sang Penghianat Negri
habisi!
kami mau kemerdekaan ini!
kata-katamu kian menghujat tanpa belas kasih lagi
pada nadi tak terelakkan kini dosa atas ceceran darah ini
kau makin beringas menghabisi
tangan runcingmu berjalan sendiri seperti hilang kendali
ambisimu sepertinya tak takut lagi untuk mati
di garis depan hanya sebilah bambu yang digenggam Anak Negri
entah racun apa yang kau tabur diantara sang mata belati
mereka lebih takut pada kau - yang hanya sebilah bambu ini
Judul: Merdeka Tanpa Kata
oleh: May Valentine
dimana jiwa durjana yang memandang kami dari langit kasta
dijatuhkannya kecintaan pada keabadian beribu Syurga
atas darah juga gumpalan nanah yang menyemat hati kami tertumpah amarah
aku geram!
ingin kau hilang tenggelam ditelan dia sang malam
mati!
enyahlah lekas dari bumiku pertiwi
esok harus kubinasakan sosok angkuhmu dari hadapan wajah pribumi
tanpa banyak kata
tak berharap dari bunyi dentuman geranat juga dahsyatnya senjata
tangan-tangan kasar ini yang akan menyereret ketidakadilan musnah, binasa dari negeri kami
18 Agustus 2012
Oleh: May Valentine
terekam dalam sedikit ingatanku
berapa kali kauangkat hanya sebilah bambu
bahkan aku tak tahu,
berapa banyak nyawa kautikam dalam hunusan kejam tangan runcingmu itu
dentuman-dentuman keras bertaburan bak kilatan pelangi mesiu yang kadang membuat kami tuli
menamatkan wajah pendosa yang lewat dari sisi kanan-kiri
naif
kau teriak, "bunuh tanpa ampun lagi!"
tangan-tangan sucimu tak kalah keji membabi
menghakimi sang Penghianat Negri
habisi!
kami mau kemerdekaan ini!
kata-katamu kian menghujat tanpa belas kasih lagi
pada nadi tak terelakkan kini dosa atas ceceran darah ini
kau makin beringas menghabisi
tangan runcingmu berjalan sendiri seperti hilang kendali
ambisimu sepertinya tak takut lagi untuk mati
di garis depan hanya sebilah bambu yang digenggam Anak Negri
entah racun apa yang kau tabur diantara sang mata belati
mereka lebih takut pada kau - yang hanya sebilah bambu ini
Judul: Merdeka Tanpa Kata
oleh: May Valentine
dimana jiwa durjana yang memandang kami dari langit kasta
dijatuhkannya kecintaan pada keabadian beribu Syurga
atas darah juga gumpalan nanah yang menyemat hati kami tertumpah amarah
aku geram!
ingin kau hilang tenggelam ditelan dia sang malam
mati!
enyahlah lekas dari bumiku pertiwi
esok harus kubinasakan sosok angkuhmu dari hadapan wajah pribumi
tanpa banyak kata
tak berharap dari bunyi dentuman geranat juga dahsyatnya senjata
tangan-tangan kasar ini yang akan menyereret ketidakadilan musnah, binasa dari negeri kami
18 Agustus 2012
Tak Sempat
Tak Sempat
Ori: May Valentine
terlupa asalnya hasil
serakah menghitung harta: sangat terampil
serakan kerikil ialah rampasan yang kuambil
dihitung ganjil
mengikis ulah seolah tersapu genangan banjir
biar tersamar karena air
dosaku berlarung gelombang biru
tak terhitung
terus tergulung ombak: menghambur
melambung kian jauh tinggalkan nurani putihku
tak pernah lagi mampu kugapai
tak mungkin lagi tangan ini melambai
terlambat
tak sempat
tak sempat hati kubalut tobat
ajalku mendekat
aku sekarat
-21 Januari 2013
Ori: May Valentine
terlupa asalnya hasil
serakah menghitung harta: sangat terampil
serakan kerikil ialah rampasan yang kuambil
dihitung ganjil
mengikis ulah seolah tersapu genangan banjir
biar tersamar karena air
dosaku berlarung gelombang biru
tak terhitung
terus tergulung ombak: menghambur
melambung kian jauh tinggalkan nurani putihku
tak pernah lagi mampu kugapai
tak mungkin lagi tangan ini melambai
terlambat
tak sempat
tak sempat hati kubalut tobat
ajalku mendekat
aku sekarat
-21 Januari 2013
Kau Membuat Aku sadar
Sadarkan aku
berjalan sendiri tak mengapa
karena Tuhan selalu dengan kita
Sadarkan aku
mencintaimu bukan satu kesalahan
karena cinta bukan untuk disesali
Sadarkan aku
mengalah bukan berarti kalah
karena kita tak harus mengiba
bukakan mata ku
agar aku mampu menatapmu sempurna
tak hanya kurangmu
bukan utuh lebihmu
bukakan hatiku
agar aku bisa mencintaimu seutuhnya
tak hanya sementara
segala yang kaulakukan
terima kasih kuucapkan
atas cinta yg kauberikan :))
meski tak ada satu yang baka di dunia
tapi kausadarkan aku bahwa aku tak akan pernah sendiri
-lavt u full
berjalan sendiri tak mengapa
karena Tuhan selalu dengan kita
Sadarkan aku
mencintaimu bukan satu kesalahan
karena cinta bukan untuk disesali
Sadarkan aku
mengalah bukan berarti kalah
karena kita tak harus mengiba
bukakan mata ku
agar aku mampu menatapmu sempurna
tak hanya kurangmu
bukan utuh lebihmu
bukakan hatiku
agar aku bisa mencintaimu seutuhnya
tak hanya sementara
segala yang kaulakukan
terima kasih kuucapkan
atas cinta yg kauberikan :))
meski tak ada satu yang baka di dunia
tapi kausadarkan aku bahwa aku tak akan pernah sendiri
-lavt u full
Jumat, 14 Desember 2012
Selasa, 16 Oktober 2012
Aku dan Dua Puisi Tentang Hujan
Nada Rindu Asmaraku
Ori; May Valentine
ada sesal ketika rindu
jari-jemari mulai tak mampu
hilang daya memagut cintaku
teringat jelas smua ucapmu
sangat manis merayu diriku
cerita dulu
berdua denganmu
kala hujan mengusik hariku
hanya berdua menikmati cumbu
gelitik hujan yang menyembunyikan tiap pagutan mesramu
dimana kau kini?
aku rindu ingin memeluk tubuhmu lagi
walau rasa tersamar perih yang kumiliki
tapi hasratku tetap padamu,kekasih hati
dengar
ketika hujan menyentuhmu
itulah nada rindu asmaraku
Debu
Ori; May Valentine
kutelusuri aroma debu
menghambar menusuk-nusuk penciumanku
semerbak wangi khasnya kini meliuk di antaraku
tak bosan
sungguh tak pernah bosan menunggu
saat pekat meraja angkasa
kudekatkan wajah menghamba mega
berharap menyentuh kau, yang pertama
rintik yang bernyanyi
petir yang mengalun seiring nadi
pijakanku pada bumi ingin memelukmu lagi
lekaslah kembali
kupejamkan pencahayaku
mencarimu dengan caraku
meraba hanya dengan kalbu
akh, ku suka dirimu
hujan dan aroma debu
Kendal, Senin 26 November 2012
untitled
untitled--
jalan-jalanan
berjajar mawar hitam
menjajakan selembar badan
sejuta senyum di bibir merahnya
merayu laki-
lelaki berdasi yang menghampiri
akh betapa gilanya dia-
wanitaku sehebat itu membuat syurga di dunia
walau sesungguhnya itu neraka baginya
aku hanya mampu
menangis miris terdiam di kursi roda
©©©
jalan-jalanan
berjajar mawar hitam
menjajakan selembar badan
sejuta senyum di bibir merahnya
merayu laki-
lelaki berdasi yang menghampiri
akh betapa gilanya dia-
wanitaku sehebat itu membuat syurga di dunia
walau sesungguhnya itu neraka baginya
aku hanya mampu
menangis miris terdiam di kursi roda
©©©
Langganan:
Postingan (Atom)