Selasa, 29 Januari 2013

Lupa Bawa Nyali oleh: The Finest Tree

Tiap kali ku melihatmu sesak napas dan kehilangan arah
Tolong tolong tolong bantulah aku berdiri tegak dengan dua kakiku
Hey Little baby, kau membuat napas ini
lepas dan tak terkendali, tak bernyali
Tolong kembali, kembalikan napas ini
berilah sedikit lagi, harga diri
Pernah kumencoba cool di depanmu keringat dingin membasahi wajahkuLalu kau bertanya, apa yang terjadi? aku bilang, aku lupa bawa nyali
Hey Little baby, kau membuat napas inilepas dan tak terkendali, tak bernyali
Tolong kembali, kembalikan napas ini berilah sedikit lagi, harga diri
Ini semua, betapa besar cintaku padamu
Takbisa lagi aku menjelaskan
Yang aku tahu, yang aku tahu
Aku tergila-gila kepadamu
Selalu begini, selalu begini
Tiap aku mencoba cool dihadapanmu
Jantung terasa lepasnapas tak terkendali nervous mendera sekujur tubuhku
Pasti begini, pasti begini
Tiap aku mencoba cool di hadapanmu kata yang kusiapkan lenyap begitu saja di depanmu aku seperti tak berarti
Aku selalu lupa bawa nyali
Hey Little baby, kau membuat napas ini lepas dan tak terkendali, tak bernyali
Tolong kembali, kembalikan napas ini berilah sedikit lagi, harga diri [Share lyrics on Facebook]

http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=_6e7OTAquhk

Untuk Negeri yang Aku Diami

Mendeka denganmu – Sebilah Bambu



Oleh: May Valentine





terekam dalam sedikit ingatanku

berapa kali kauangkat hanya sebilah bambu

bahkan aku tak tahu,

berapa banyak nyawa kautikam dalam hunusan kejam tangan runcingmu itu



dentuman-dentuman keras bertaburan bak kilatan pelangi mesiu yang kadang membuat kami tuli

menamatkan wajah pendosa yang lewat dari sisi kanan-kiri

naif

kau teriak, "bunuh tanpa ampun lagi!"

tangan-tangan sucimu tak kalah keji membabi

menghakimi sang Penghianat Negri

habisi!

kami mau kemerdekaan ini!



kata-katamu kian menghujat tanpa belas kasih lagi

pada nadi tak terelakkan kini dosa atas ceceran darah ini

kau makin beringas menghabisi

tangan runcingmu berjalan sendiri seperti hilang kendali

ambisimu sepertinya tak takut lagi untuk mati



di garis depan hanya sebilah bambu yang digenggam Anak Negri

entah racun apa yang kau tabur diantara sang mata belati

mereka lebih takut pada kau - yang hanya sebilah bambu ini





Judul: Merdeka Tanpa Kata



oleh: May Valentine



dimana jiwa durjana yang memandang kami dari langit kasta

dijatuhkannya kecintaan pada keabadian beribu Syurga

atas darah juga gumpalan nanah yang menyemat hati kami tertumpah amarah

aku geram!

ingin kau hilang tenggelam ditelan dia sang malam

mati!

enyahlah lekas dari bumiku pertiwi

esok harus kubinasakan sosok angkuhmu dari hadapan wajah pribumi

tanpa banyak kata

tak berharap dari bunyi dentuman geranat juga dahsyatnya senjata

tangan-tangan kasar ini yang akan menyereret ketidakadilan musnah, binasa dari negeri kami



18 Agustus 2012

Tak Sempat

Tak Sempat
Ori: May Valentine




terlupa asalnya hasil

serakah menghitung harta: sangat terampil

serakan kerikil ialah rampasan yang kuambil

dihitung ganjil

mengikis ulah seolah tersapu genangan banjir

biar tersamar karena air



dosaku berlarung gelombang biru

tak terhitung

terus tergulung ombak: menghambur

melambung kian jauh tinggalkan nurani putihku



tak pernah lagi mampu kugapai

tak mungkin lagi tangan ini melambai



terlambat

tak sempat

tak sempat hati kubalut tobat

ajalku mendekat

aku sekarat


-21 Januari 2013

Kau Membuat Aku sadar

Sadarkan aku
berjalan sendiri tak mengapa
karena Tuhan selalu dengan kita

Sadarkan aku
mencintaimu bukan satu kesalahan
karena cinta bukan untuk disesali

Sadarkan aku
mengalah bukan berarti kalah
karena kita tak harus mengiba

bukakan mata ku
agar aku mampu menatapmu sempurna
tak hanya kurangmu
bukan utuh lebihmu

bukakan hatiku
agar aku bisa mencintaimu seutuhnya
tak hanya sementara

segala yang kaulakukan
terima kasih kuucapkan
atas cinta yg kauberikan :))
meski tak ada satu yang baka di dunia
tapi kausadarkan aku bahwa aku tak akan pernah sendiri


-lavt u full

Selasa, 16 Oktober 2012

Aku dan Dua Puisi Tentang Hujan


Nada Rindu Asmaraku
Ori; May Valentine

ada sesal ketika rindu
jari-jemari mulai tak mampu
hilang daya memagut cintaku
teringat jelas smua ucapmu
sangat manis merayu diriku
cerita dulu
berdua denganmu
kala hujan mengusik hariku
hanya berdua menikmati cumbu
gelitik hujan yang menyembunyikan tiap pagutan mesramu
dimana kau kini?
aku rindu ingin memeluk tubuhmu lagi
walau rasa tersamar perih yang kumiliki
tapi hasratku tetap padamu,kekasih hati
dengar
ketika hujan menyentuhmu
itulah nada rindu asmaraku





Debu
Ori; May Valentine

kutelusuri aroma debu
menghambar menusuk-nusuk penciumanku
semerbak wangi khasnya kini meliuk di antaraku
tak bosan
sungguh tak pernah bosan menunggu
saat pekat meraja angkasa
kudekatkan wajah menghamba mega
berharap menyentuh kau, yang pertama
rintik yang bernyanyi
petir yang mengalun seiring nadi
pijakanku pada bumi ingin memelukmu lagi
lekaslah kembali
kupejamkan pencahayaku
mencarimu dengan caraku
meraba hanya dengan kalbu
akh, ku suka dirimu
hujan dan aroma debu

Kendal, Senin 26 November 2012


untitled

untitled--

jalan-jalanan
berjajar mawar hitam
menjajakan selembar badan
sejuta senyum di bibir merahnya
merayu laki-
lelaki berdasi yang menghampiri
akh betapa gilanya dia-
wanitaku sehebat itu membuat syurga di dunia
walau sesungguhnya itu neraka baginya
aku hanya mampu

menangis miris terdiam di kursi roda

©©©